Namephology cara mudah dan ilmiah membaca karakter, kondisi dan hubungan serta memberi solusi dalam membaca diri sendiri maupun orang lain yang diinginkan, sekaligus bahan intrspeksi, evaluasi diri sekaligus pengembanandiri.
di era tranformasi dan riberalisasi manusia pada umumnya sangat sulit untuk membagi waktu untuk bisa ngobrol dan diskusi bersama keluarga taman sejawat ataupun di masyarakat, mangkin Anda salah satu dari mereka yang merasa sulit untuk dapat berkumpul bersama dan berdiskusi bertatap muka bersama teman teman dan berdiskusi ngobrol berlama lama... namephology id mampu memberi solusi agar kita samua bisa kembali dapat meluangakan waktu untuk diskusi ngobrol berlama bersama siapa dam dimana pun
Introspeksi dan pengembangan diri
melalui
Nama, Angka, Budaya, Agama dan Logika.
BAB 1.
Nama
Alam Bahan Intrspeksi dan Pengembangan diri.
Introspeksi dan pengembangan diri.
Introspeksi dan pengembangan diri ilalah dua bahasa dan istilah yang semestinya sudah menjadi keharusan bagi setiap individu yang memiliki visi dan misi untuk dapat maju terus dan berkembang. Introspeksi dan epaluasi diri adalah dua dari sekian banyak istilah yang dapat dijadikan sebagai indikator atau vara meter untuk mawas diri dari kelemahan sekaligus mencari tahu tentang kelebihan yang dimilik oleh setiap individu. Introspeksi dan evaluasi adalah indikator atau alat ukur yang paling tepat untuk mengukur seberapa jauh kemajuan dan perkembang yang telah dicapai oleh setiap indipidu ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Hanya dengan metoda mengitrospeksi dan mengepaluasi dirilah insya Allah setiap individu akan dapat mengetahui apa-apa yang sudah di lakukan dan seperti apa perkembangan yang telah dicapai oleh setiap individu itu sendiri.
Seorang
individu yang hendak mengembangkan dan mengoptimalkan potensi yang ada pada dirinya
sendiri. Maka seorang individu harus mengetahui terlebih dahulu kondisi serta
potensi yang mereka miliki. Karena sesungguhnya hanya individunya sendiriah
yang paling mengetahui apa kelemahan dan apa kelebihan yang dimilikinya. Dengan
mengintrospeksi dan mengevaluasi diri.Insaya Allah kita akan dapat mengetahui tentang
kekurangan, kelemahan sekaligus mengetahui kelebihan yang kita miliki.
Untuk
dapat ngembangkan potensi yang kita miliki,.Memang tidak cukup hanya dengan
mengintropeksi dan mengevaluasi diri saja, Akan tetapi harus juga ditunjang
dengan ilmu pengetahuan dan wawasan yang memadai sekaligus tindakan atau
action, Dengan mengintrospeksi diri minimal kita akan mengetahui bentuk serta
rupa karakter diri kita sendiri dan sekaligus memberi gambaran bentuk rupa
karater seperti apa yang kita harapkan dimasa yang akan datang.
Perumpamaan..
Ibarat
seorang tukang bangunan yang diperintah majikannya untuk merehab atau, merenopasi suatu bangunan rumah
tinggal yang sudah lama dihuni dan ditinggali oleh pemiliknya selama beberapa
tahun. Tiba-tiba si pemiliknya menyuruh si tukang untuk merehab dan merenopasi
bentuk rupa rumah dan bangunan tersebut, Maka sebagai seorang tukang bangunan pertama-tama
harus mengetahui terlebih dahulu bentuk serta rupa bangunan yang hendak di rehab,
renopasi dan yang akan dikembangkannya. Selain itu, seorang tukang bangunan harus
mengetahui terlebih dulu bentuk serta rupa bangunan yang di inginkan oleh sipemilik
rumah tersebut. Mengapa!. Sebab! kesemuanya itu guna untuk menunjang serta memudahkan
si tukang dalam memulai melaksanakan pekerjaannya, yang kedua guna memudahkan si
tukang dalam menghitung biaya operasional dalam melaksakan pekerjaan tersebut.
Dan kesemuanya itu bertujuan agar dapat meminimalisir tingkat kesalahan yang
mungkin akan terjadi di dalam pelaksanaannya dan sekaligus agar dapat mengurangi
banyaknya waktu yang akan terbuang dengan percuma yang akan berdampak kepada
tingginya biaya operasional yang akan membuat situkang dan si pemilik rumah merugi.
Perumpamaan
tersebut di atas, hanyalah salah satu dari sekian banyak conto dan perumpamaan
serta gambaran yang dapat digunakan oleh seorang individu yang hendak mengintrospeksi
serta evaluasi diri untuk perbaikan. Salah satu cara yang dianggap paling tepat
dan bijaksana untuk dapat mengetahui baik buruk sesuai atau tidaknya suatu bangunan
yang diharapkan. dengan perumpamaan tersebut yang di identikan dengan diri kita
sendiri, diharapkan dengan mengIntrospeksi dan mengevaluasi diri insya Allah
kita akan lebih mudah melihat, memilih, memikirkan, bercermin dan melakukan perihal
mana yang harus kita buang, mana yang harus kita pertahankan dan mana yang
harus kita kembangkan.
Setiap
individu tentunya memiliki potensi yang sama besarnya untuk dapat maju dan
berkembang kearah yang lebih baik. Namun setiap individu yang hendak mengoptimalkan
potensi yang ada dalam dirinya untuk dapat maju dan berkembang, maka setiap
individu tersebut pertama-tama harus memiliki kemampuan berfikir dan
berkomunikasi dengan baik serta mudah bergaul dengan banyak orang yang itu
semua merupakan harga mati yang harus dimiliki setiap individu. Berjiwa besar
dan memiliki kemampuan berpikir dan pandai bergaul membuat orang lain akan merasa
nyaman berdekatan dengan kita. Membaca reaksi orang dan bersimpati kepada
perasaan orang lain itu merupakan sebuah kecerdasan yang harus dimiliki setiap
indipidu. Sebab kecerdasan pemikiran serta memiliki kemampuan berkomunikasi dan
pandai bergaul itu semua akan sangat berguna dan dapat dipergunakan manakala
kita menjadi orang tua, politikus, pemimpin, guru, dan sebagainya. Kemampuan
ini bisa kita dapatkan, dan kita asah dengan beberapa macam cara. Diantaranya
yaitu dengan cara ikut aktif diberbagai kegiatan misalnya kemahasiswaan, karang
taruna, majelis ta’lim, kelompok ilmiah remaja dan lain-lain. Sebab disanalah
tempat kita untuk bisa menimba dan mendapatkan ilmu pengetahuan dan sekaligus belajar
berkomunikasi dengan baik, dan disitulah tempat kita belajar bersimpati pada
perasaan orang lain sekaligus belajar mengimplementasi, aktualisasi, serta mempresentasikan
hasil belajar kita selama disekolah.
Introspeksi,
evaluasi dan pengembangan diri melalui Nama, Angka, Budaya, Agama dan logika mungkin
sangatlah tidak lajim terdengar ditelinga kita semua. Namun demikian, tidak ada
salahnya jikalau kita yang mengaku sebagai manusia yang disebut mahluk sosial
yang berpikir, yang memiliki rasa ingin tahu, berkesinambungan dan paling
sempurna dibandingkan dengan mahluk lain yang ada dimuka bumi, mengapa? oleh
karena kita diberi akal serta pikiran. Selain itu, bukankah akal itu diberikan
kepada kita sebagai sarana untuk berpikir dan bentuk kesempurnaan kita sebagai mahlik
hidup yang diberi nama manusia. Dan bukankah kita sebagai menusia diberi akal oleh
Allah swt, supaya digunakan untuk berpikir mencari jalan untuk mendekatkan diri
kepada sang pencipta dan supaya digunakan untuk menuntut ilmu yang bermanfaat
buat diri sendiri dan orang lain. Sebab baik Akal, Pikiran, Ilmu pengetahuan semua
merupakan karunia dari Allah swt, maka dari itu mari kita gunakan akal kita untuk mencoba mencari sesuatu yang baru yang
berguna serta bermanfaat buat kita semua dan buat genarasi kita dimasa yang
akan datang sekaligus guna menambah wawasan hasanah ilmu pengetahuan buat
negeri yang kita cintai ini.
Dan
berikut ini sebuah karya tulis yang sederhana hasil pemikiran dan pengalaman penulis
selama beberapa puluh tahun yang selanjutnya penulis curahkan kedalam buku. Yaitu
sebuah ilmu pengetahuan yang mirip dengan ilmu psikologi. sebuah ilmu yang
mempelajari tentang karakter, situasi dan kondisi serta perilaku manusia yang
diambil dari nama yang dikaitkan dengan salah satu budaya yang ada di daerah
tanah djawa. Dengan terbitnya buku yang sangat sederhana ini diharapkan dapat di
pergunakan untuk sarana serta media alternatip dalam mengintrospeksi dan
pengembangan diri. Dimana kita sebagai manusia yang notabenenya mahluk sosial
yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk lain oleh sebab kita diberi akal, oleh sebab itu kita dituntut
berfikir mempergunakan akal serta memaksimalkan potensi akal itu untuk berpikir
keras menyongsong kehidupan ke arah yang lebih baik demi kepentingan khususnya diri
sendiri, keluarga orang banyak pada umumnya.
Dengan
kondisi persaingan global yang kian ketat dan moderenisasi kian pesat yang
terjadi dinegeri yang kita cintai ini. Menuntut kita semua sebagai manusia
indonesia harus senantiasa berpikir maju kedepan, Mudah-mudahan melalui ilmu
yang diambil dari Nama, Angka, Budaya, Agama dan Logika yang disampaikan penulis
melalui blog ini dapat digunaka sebagai alat serta media komunikasi guna menunjang
kelangsungan hidup dan generasi kita dimasa yang akan datang, ke arah yang
lebih baik dan berani bersaing berfikir keras ditengeh-tengah persaingan yang
sangat ketat. Maka kecerdasan dan berfikir rasional serta positif menjadi harga
mati yang harus dimiliki oleh setiap individu.
Kecerdsan terbagi Dua
1. Konsep
Kecerdasa Majemuk. (Multiple Integents).
2. Cara
Pengembangan Kecerdasan.
Konsep Kecerdasan Majemuk
(Multiple Intelligents)
Konsep kecerdasan yang dahulu menurut Alfred
Binet (Psikolog dari paris) berdasar pada tiga kemampuan dasar, yakni,
kemampuan membaca, kemampuan menulis dan kemampuan berhitung. Oleh elfred
Birnet dikembangkan yaitu dengan konsep kecerdasan yang disebut dengan masa kelahiran
IQ sebagai tolak ukur tingkat kecerdasan seseorang. Sampai sekarang, konsep IQ
masih dipakai dalam menilai sebuah kecerdasan. Akibatnya, orang-orang selalu
berpikir bahwa kecerdasan merupakan kapasitas yang sudah pasti. Tes IQ, test
standarisasi, dan test prestasi kongnitif akademis menjadi tolak ukur bahwa
seseorang dapat mencapai sukses atau lebih jauh ke dasar.
Pada tahun 1983 pada bukunya, Fremes of mind. Gardner
menolak dengan tegas pandangan tehadap kecerdasan yang terpaku pada IQ. Dalam
karyanya Gardner menemukan beberapa jenis kecerdasan, tidak hanya satu yang
dapat diukur dan dijumlah sebagaimana kecerdasan IQ. Tiori menawarkan pandangan
yang lebih luas mengenal kecerdasan dan menyarankan bahwa kecerdasan adalah
suatu kesinambungan yang dapat dikembangkan seumur hidup
.
.
Menurut konsep kecerdasan Multiple intelligent. Menurut Gardner.
bahwa setiap orang memilki kecerdasan dengan cara yang berbeda-beda, Kecerdasan
tersebut dibagi menjadi sembilan jenis kecerdasan, yaitu verbal / linguistik,
logis matimatis, musikal / ritmik, visual / spesial, bodily-kinestetik,
interpersonal, intrapersonal, naturalistik, ethical/spiritual. Kecerdasan
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut
.
.
1.
Kecedasan linguistik
(linguistic intelligence).Berkaitan dengan kemampuan bahasa dan penggunaannya.
Orang-orang yang berbakat dalam bidang ini senang bermain-main dengan bahasa,
gemar mambaca dan menulis, tertarik dengan suara, arti dan narasi. Mereka
seringkali mengeja dengan baik serta mudah mengingat tempat, tanggal dan nama.
2.
Kecerdasan Musikal (musidal
intelligence), berkaitan dengan musik, melodi, ritme, dan
nada. Orang-orang ini pintar membuat musik sendiri juga sensitif terhadaf musik
dan melodi. Sebagian bisa berkonsentrasi lebih baik, jika musik diperdengarkan,
banyak dari mereka seringkali menyanyi atau bersenandung sendiri atau
menciptakan lagu serta musik
3.
Kecerdasan logis matematis. berhubungan
dengan pola, rumus-rumus, angka-angka, dan logika. Orang-orang ini cenderung
pintar dalam teka teki, gambar, aritmatika dan memecahkan masalah matematika,
mereka seringkali menyukai komputer dan pemrograman.
4.
Kecerdasan ruang (spatial intelligence).
berhubungan dengan bentuk, lokasi dan membayangkan hubungan diantaranya.
Orang-orang ini biasanya menyukai perancangan dan bangunan, di samping pintar
membaca peta, diagram dan bagan.
5.
Kecerdasan kinestetik-badani, berhubungan
dengan pergerakan dan keterampilan olah tubuh. Orang-orang seperti ini, adalah
para penari, aktor, atlit dan pengrajin, mereka memiliki bakat mekanik tubuh
dan pandai meniru mimik serta sulit untuk duduk diam..
6.
Kecerdasan interpersonal, berhubungan
dengan kemampuan untuk bisa mengerti dan
menghadapi perasaan orang lain. Orang-orang ini seringkali ahli berkomunikasi
dan orang pinter mengorganisasi, serta sangat sosial. Mereka biasanya baik
dalam memahami perasaan dan motif orang lain.
7.
Kecerdasan intrapersonal, berhubungan
dengan mengerti diri sendiri. Orang-orang ini sering kali mandiri dan senang
menekuni aktivitas sendirian. Mereka cenderung percaya diri, mempunyai
pendapat, dan memilih pekerjaan di mana mereka bisa memiliki kendali terhadap
cara mereka menghabiskan waktu.
8.
Kecerdasan lingkungan/naturalis, kemampuan
untuk mengerti flora dan pauna dengan baik, menikmati alam, mengenal tanaman
dan binatang dengan baik.
9.
Kecerdasan ekstensial,
kemampuan menyangkut kepekaan dan kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan
kedalam keberadaan atau eksistensi manusia.
Gardnen,
mendefinisikan intelegensi sebagai kemampuan untuk memecahkan persoalan dan
menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam situasi
yang nyata. Rumusan ini sangat jelas bahwa intelegensi tidak identik dengan
test IQ, intelegensi memiat kemampuan untuk memecahkan persoalan yang nyata
dalam situasi yang bermacam-macam. Tekanan pada persoalan yangta sangat penting
bagi gardner, mengapa, karena seseorang baru sungguh berintelegensi tinggi
apabila dapat menyelesaikan persoalan-persoalan hidup yang nyata, bukan hanya
dalam teori. Semakin tinggi intelegensi seseorang bila ia dapat memecahkan
persoalan dalam hidup yang nyata dan situasi yang bermacam-macam, situasi hidup
yang sungguh kompleks.
Cara mengembangkan
Kecerdasan.
Kecerdasan bukan merupakan karunia atau
bawaan lahir semata, melainkan berkat adanya latihan dan belajar secara
stimulus yang dialami seseorang. Berdasarkan penelitian, sebagian besar
kecerdasan seseorang dibina melalui latihan. Dan itu berarti bahwa, jika
seseorang dilahirkan dengan bakat matematika, melalui latihan dan belajar,
orang atau anak tersebut akan dapat mengembangkan kemampuan untuk mengerjakan
matematika pada tingkat kecerdasan yang tinggi.
Haggerti mengungkapkan beberapa prinsip untuk membantu
mengembangkan inteligensi ganda pada seseorang sebagai berikut.
1.
Pendidikan harus memerhatikan semua kemampuan
intelektual.
2.
Pendidikan harus individual. Pendidikan harus
lebih personal, dengan memerhatikan kelebihan setiap orang (siswa)..
3.
Pendidikan harus mampu menyemangati
memotivasi seseorang (siswa) untuk dapat menentukan tujuan program belajar.
Pembelajar perlu diberi kebebasan untuk menggunakan caranya sendiri dalam
belajar berdasarkan minat mereka.
emang kaya gimana sih?
BalasHapusmasukan nama panggilan anda, kami akan menjawab bagaimana karakter anda
HapusAfifah karakternya gimana?
Hapusafifah : ia memiliki karakter, keras tetapi mudah hilang, gampang marah gampang reda; labil. plinplan, ambisius, serta agresip
Hapuskalau mau konsultasi apakah mesti ketemu?
BalasHapuskonsultasi kepada namephology tidak perlu bertemu, berjabatangan atau kirim surat cukup dengan masukan nama Anda Kami akan menjawabnya
HapusSemoga ilmu karakter nama bisa bermanfaat buat semua orang
BalasHapusamin... jika merasa puas ajak temen teman untuk mengunjungi bolg kami
HapusSuatu penemuan yg fenomenal.semoga terus berkembang dan semakin praktis dlm pembelajarannya.sehingga membawa manfaat yg luar biasa bagi alam semesta dan seisinya
BalasHapusTerimakasih herr,, terus kunjungi dan komentar nya ditunggu
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbelajarnya gimana??? sama kaya paranormal gituan???
BalasHapusBelajar namephology tidak seperti belajar ilmu paranolmal.sebab ilmu namephology ialah ilmu yang rational siapapun bisa mempelajarinya. Sebab ilmu namephology ilmu yang rasional dan eksak berdasarkan rumus teryentu.
HapusNamephology bukan ilmu kaya paranolmal. Harus puasa dan berdoa malam. Dzikir.. Akan tetapi belajar menganalisa karakter manusai berdasarkan siklus alam.. Secara rasional
HapusApa arti dari nama SUNANDAR ?
BalasHapusApa arti dari nama SUNANDAR ?
BalasHapusSunandar.. Kurang lebih rendah hati.. Teguh pendiri. Engga tegaan.ada ketas kepala.. Atau ngebatu
BalasHapusSusnandar.. Rendah hati.. Teguh pendirian.engga tegaan. Keras kepala. Susah nerima saran pendapat dari orang lain
BalasHapusSemoga semakin dikenal global namephology ini .terutama untuk di nasional,
BalasHapusBangga ,senang di indonesia ada ilmu baru yang mengedepankan LOGIKA.
#namephology #Mabal #Psikologi
Mengapa saya berkomentar demikian ,karna saya belajar ilmu ini dan lebih bisa melawan diri sendiri ,intropeksi ,mawasdiri ,evaluasi
HapusHow to make money from gambling | Work Tomakemoney
BalasHapusTo make money online, you need a wallet. This means you'll need an account (see the link below) and a desktop computer (which หาเงินออนไลน์ will have you in
Slots – Best casino games and bonuses, casino bonuses, casino
BalasHapusCasino · Slots 용인 출장샵 · Sports Betting · Video Poker · Video Poker 목포 출장마사지 · 충청북도 출장샵 Keno · 사천 출장샵 Video Poker · Casino Roulette · 평택 출장샵 Keno.